Pada tahun 2016, Paul Pogba membuat kejutan besar di dunia sepak bola dengan kembali ke Manchester United setelah empat tahun bermain di Juventus. Transfer ini mencetak rekor dunia pada saat itu, dengan biaya yang mencapai sekitar £89 juta. Pogba kembali ke Old Trafford dengan harapan besar dari para penggemar dan manajemen klub, yang melihatnya sebagai pemain yang bisa membawa kembali kejayaan bagi United.

Pogba membawa pengalaman dan kualitas dari waktunya di Italia, di mana ia berkembang menjadi salah satu gelandang terbaik dunia. Di United, ia diharapkan menjadi pusat dari lini tengah yang bisa menghubungkan pertahanan dan serangan dengan sempurna. Dengan kombinasi kekuatan fisik, visi, dan kemampuan teknis, Pogba dianggap sebagai pembelian sempurna untuk United.

Namun, perjalanan Pogba di United tidak selalu mulus. Meskipun ada momen-momen brilian, seperti gol-gol penting dan assist yang menentukan, Pogba sering kali dikritik karena inkonsistensi performanya. Beberapa pengamat merasa bahwa Pogba kesulitan memenuhi ekspektasi yang sangat tinggi sejak kepulangannya. Meski demikian, Pogba tetap menjadi salah satu pemain yang paling berpengaruh di skuad United.

Kepemimpinannya di lapangan, baik sebagai pemberi motivasi maupun sebagai pemain yang dapat mengubah jalannya pertandingan, membuat Pogba menjadi tokoh sentral di tim. Ia juga dikenal sebagai pemain yang sangat dekat dengan para penggemar, sering kali menunjukkan kepribadiannya yang karismatik baik di dalam maupun di luar lapangan.

Terlansir dari stagwoods.xyz, transfer Pogba ke Manchester United dianggap sebagai salah satu momen penting dalam sejarah klub, meskipun perjalanan kariernya di Old Trafford dipenuhi dengan pasang surut.