Xabi Alonso

Xabi Alonso Ambil Pelajaran Usai Gagal Dapat Treble Bersama Bayer Leverkusen

Pelatih Bayer Leverkusen Xabi Alonso mengambil pelajaran atas rasa sakit hati gagal meraih treble pada musim ini. Meski mengawinkan dua gelar domestik, Leverkusen kalah di final Europa League dari Atalanta.

Alonso datang pada Oktober 2022 lalu saat Leverkusen berjuang keluar dari zona degradasi. Pada musim selanjutnya pelatih Spanyol 42 tahun tersebut berhasil menuliskan sejarah dengan membawa Leverkusen menjadi juara Bundesliga untuk pertama kalinya. Hebatnya lagi, mereka melakukan hal tersebut dengan tidak terkalahkan sepanjang musim. 

Mantan pemain Liverpool, Real Madrid, dan Bayern Munich ini sendiri sudah mengetahui bahwa timnya sudah berada di jalur yang tepat untuk menjadi juara pada sejak awal musim.

“Yang pasti, ini merupakan perjalanan yang cukup panjang. Sangat menantang, sangat berat,” kata Alonso CNN Sport.

“Selama minggu-minggu pertama kompetisi, saya punya firasat bagus bahwa kami bisa menjalani musim yang bagus.”

“Yang pasti, saya tidak terlalu optimis bahwa kami bisa bertarung hingga minggu terakhir, tapi apakah kami bisa menjalani musim yang bagus? Ya.”

Baca juga:

Leverkusen sendiri tampil gemilang dengan tidak terkalahkan sepanjang musim di semua kompetisi. Mereka juga berhasil menyalip rekor yang dicatatkan Benfica yang tidak terkalahkan dalam 48 laga sepanjang 1963-65.

Dalam perjalanan hebat tersebut, mereka berhasil mengalahkan Bayern Munich, yang menjadi juara Bundesliga dalam 11 tahun terakhir, untuk merebut gelar juara liga dengan tidak terkalahkan sepanjang musim. Mereka lalu berpeluang untuk meraih gelar treble dan tidak terkalahkan dalam tiga kompetisi sekaligus.

Namun perjalanan tersebut terhenti ketika Ademola Lookman berhasil mencetak hattrick di partai final Europa League di Aviva Stadium, Dublin, untuk membawa Atalanta meraih trofi major kedua mereka dalam sejarah. Kendati demikian, mereka berhasil membalas kekalahan tersebut dengan memenangkan DFB-Pokal, mengalahkan Kaiserslautern di partai final.

Alonso mengaku sakit hati gagal memberikan musim yang sempurna bagi Leverkusen dan fans. Namun ia menyebut pengalaman tersebut akan membuatnya menjadi pelatih yang lebih baik.

Baca juga:

“Ini sepak bola. Pengecualian dari 52 [pertandingan] yang kami buat. Untuk menghadapi kekalahan itu adalah bagian dari tugas kami. Ini bukan yang pertama kali, [dan] tidak akan menjadi yang terakhir kalinya,” ujar Alonso.

“Saya cukup yakin saya punya intuisi bahwa pertandingan itu [melawan Atalanta] akan membuat saya menjadi pelatih yang lebih baik, manajer yang lebih baik dibandingkan jika kami memenangkan treble.”

“Yang pasti, pertandingan-pertandingan itu tidak akan Anda lupakan, dan Anda bisa menggunakannya untuk masa depan.”

“Saat ini, itu menyakitkan. Ini sangat menyakitkan, namun saya merasa ini akan lebih bermanfaat bagi perkembangan saya dibandingkan memenangkan treble.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *